Pertanyaan :
Ustadz, apa faidah yang dapat kita ambil dari udara dingin yang tidak biasa di pagi hari akhir-akhir ini? (FMH – Wonosobo).
Jawab :
Bismillah. Washshalatu wassalamu ‘ala Rasulillah. Wa Ba’du.
Pertama, tidaklah terjadi suatu kejadikan melainkan di dalamnya terdapat hikmah yang besar. Allah ta’ala berfirman,
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ
“Dan tidaklah Kami bermain-main menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya”. (QS. Ad-Dukhan: 38).
Dalam Tafsirul Qur’anil ‘Adhim (VII/259-tahqiq Salamah), Imam Ibnu Katsir – Rahimahullah- berkata,
يَقُولُ تَعَالَى مُخْبِرًا عَنْ عَدْلِهِ وَتَنْزِيهِهِ نَفْسَهُ عَنِ اللَّعِبِ وَالْعَبَثِ وَالْبَاطِلِ
“(Allah) ta’ala berfirman seraya mengabarkan tentang keadilan-Nya dan kesucian diri-Nya dari permainan, kesia-siaan dan kebatilan”.
Kedua Allah telah memotivasi para hamba-Nya agar bertafakkur (memikirkan) hikmah di balik penciptaan makhluk-makhluk-Nya. Allah ta’ala berfirman,
… وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“… Dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka”. (QS. Ali Imran: 191).
Imam Ibnu Katsir berkata tentang ayat tersebut dalam tafsirnya (II/184 – tahqiq Salamah),
أَيْ: يَفْهَمُونَ مَا فِيهِمَا مِنَ الحكَم الدَّالَّةِ عَلَى عَظَمَةِ الْخَالِقِ وَقُدْرَتِهِ، وَعِلْمِهِ وَحِكْمَتِهِ، وَاخْتِيَارِهِ وَرَحْمَتِهِ.
“Maksudnya adalah memahami kandungan keduanya (langit dan bumi) yang berupa hikmah-hikmah yang menunjukkan keagungan Al-Khaliq, kekuasaan-Nya, ilmu-Nya, kebijaksanaan-Nya, pilihan-Nya dan rahmat-Nya”.
Ketiga, Di antara hikmah dan faidah di balik terjadinya udara yang sangat dingin adalah sebagai berikut;
- Bolak-baliknya keadaan di dunia, terkadang seseorang mendapatkan kenyamanan, dan terkadang mengalami gangguan. Ini berbeda dengan nikmat surga. Allah telah menyebutkan tentang penduduk surga.
مُتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الْأَرَائِكِ لَا يَرَوْنَ فِيهَا شَمْسًا وَلَا زَمْهَرِيرًا
“Di sana mereka duduk bersandar di atas dipan. Di sana mereka tidak melihat (merasakan teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang berlebihan. (QS. Al-Insan: 13).
Dalam Lathaiful Ma’arif (hlm. 713-tahqiq Amir Yasin) Imam Ibnu Rajab membawakan sebuah atsar dari Qatadah – Rahimahullah – berikut ini,
عَلِمَ اللهُ أَنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ تُؤْذِيْ وَشِدَّةَ الْبَرْدِ تُؤْذِيْ، فَوَقَاهُمْ أَذَاهُمَا جَمِيْعًا.
“Allah telah mengetahui bahwa dahsyatnya panas adalah mengganggu, dan dahsyatnya dingin adalah mengganggu. Maka Allah menjaga mereka dari gangguan keduanya”.
1 Ujian bagi orang yang beriman untuk menyempurnakan ibadah, misalnya berwudlu. Dalam hadits Ibnu Umar –Radhiyallahu ‘ahuma – Rasulullah – Shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan tiga perkara yang dapat menghapus dosa.
وَأَمَّا الْكَفَّارَاتُ: فَانْتِظَارُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ وَإِسْبَاغُ الْوُضُوْءِ فِي السَّبَرَاتِ وَنَقْلُ الْأَقْدَامِ إِلَى الْجَمَاعَاتِ.
“Adapun penghapus dosa adalah menanti shalat setelah shalat, menyempurnakan wudlu dalam keadaan yang sangat dingin, berjalan menuju shalat jama’ah”. (HR. Thabrani dalam Al-Ausath dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ish Shaghir, no. 3045).
2. Hawa dingin mengingatkan manusia dengan nafas neraka. Dalam hadits Abu Hurairah – Radhiyallahu ‘anhu – Rasulullah – Shallallahu ‘alaihi wasallam – bersabda,
اِشْتَكَتِ النَّارُ إِلَى رَبِّهَا فَقَالَتْ: يَا رَبِّ أَكَلَ بَعْضِيْ بَعْضًا فَأَذِنَ لَهَا بِنَفَسَيْنِ نَفَسٍ فِي الشِّتَاءِ وَنَفَسٍ فِي الصَّيْفِ فَهُوَ أَشَدُّ مَا تَجِدُوْنَ مِنَ الْحَرِّ وَأَشَدُّ مَا تَجِدُوْنَ مِنْ الزَّمْهَرِيْرِ
“Neraka telah mengadu kepada Rabb-nya seraya berkata, “Wahai Rabbku, sebagianku saling memakan satu sama lain”. Maka neraka diizinkan untuk berhembus dua kali, satu hembusan di musim dingin dan satu hembusan di musim panas. Maka hawa panas yang kalian rasakan merupakan hawa panas dari hembusan api neraka dan hawa dingin yang kalian rasakan merupakan hawa dingin dari zamharir (hawa dingin) Jahannam”. (HR. Malik, Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah. Lihat Shahihul Jami’ish Shaghir, no. 990).
Itulah di antara hikmah yang terkandung dalam dinginnya udara di dunia ini. Selain itu masih banyak hikmah-hikmah yang lain. Allahu A’lam bish Shawab.