Pertanyaan:
Ustadz, ijin bertanya. Apakah wanita yang diciptakan dari tulang rusuk seorang lelaki itu hanya Hawwa’ saja atau seluruh wanita yang ada diciptakan dari tulang rusuk juga? Mohon pencerahannya. Jazakallah khairan.
(LUM – Alamatnya ada di Mas Febri).
Jawab:
Alhamdulillah. Wasshalatu wassalamu ‘ala Rasulillah. Waba’du.
Pertama: Allah telah menciptakan Hawwa’, istri Nabi Adam – ‘Alaihissalam – dari tulang rusuk beliau. Dasarnya adalah hadits dari Sahabat Abu Hurairah – Radhiyallahu ‘anhu -, Rasulullah – Shallallahu ‘alaihi wasallam – bersabda,
فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلْعٍ، وَإِنَّ أَعْوَجَ مَا فِي الضِّلْعِ أَعْلَاهُ
“Maka sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk. Sesungguhnya bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah ujungnya”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam Syarh Riyadhish Shalihin (III/117), Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin – Rahimahullah – menjelaskan hadits tersebut dengan mengatakan bahwa Allah telah menciptakan Adam – ‘Alaihissalam – tanpa ayah dan tanpa ibu, karena Allah menciptakannya dari tanah, kemudian berfirman jadilah, maka jadi. Ketika Allah ingin menjadikan makhluk ini tersebar, maka Allah menciptakan pasangan hidupnya. Lalu Allah menciptakan pendamping hidupnya dari tulang rusuk beliau yang bengkok.
Dalam Bahjatun Nadzirin (I/357), Syaikh Salim Al-Hilali – Hafidzahullah – membawakan sebuah atsar dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu bahwa beliau menyampaikan bahwa Hawwa’ diciptakan dari tulang rusuk Adam – Alaihissalam – sebelah kiri.
Kedua, penciptaan Hawwa’ dari tulang rusuk ini merupakan salah satu dari tanda kekuasaan Allah dalam menciptakan makhluk-makhluk-Nya dengan beraneka ragam. Dalam Tuhfatul Maudud Bi Ahkamil Maulud (hlm. 385), Imam Ibnul Qayyim – Rahimahullah – menjelaskan bahwa penciptaan manusia ada empat macam, yaitu:
- Diciptakan tanpa laki-laki dan tanpa perempuan, seperti penciptaan Adam – ‘Alaihisslam – .
- Diciptakan dari laki-laki tanpa perempuan, seperti Hawwa’ – Shalawatullah ‘alaiha -.
- Diciptakan dari perempuan, tanpa laki-laki, seperti Isa Al-Masih – ‘Alaihissalam -.
- Diciptakan dari laki-laki dan perempuan, yaitu seluruh manusia selain mereka yang disebut di atas.
Ketiga, tidak ada wanita yang sempurna tanpa suatu kekurangan sedikitpun. Ketika menjelaskan hadits Abu Hurairah – Radhiyallahu ‘anhu – di atas, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin – Rahimahullah – mengatakan,
وَلَا يُمْكِنُ أَنْ تَجِدَ امْرَأَةً مَهْمَا كَانَ اْلأَمْرُ سَالِمَةً مِنَ الْعَيْبِ مِائَةً بِالْمِائَةِ أَوْ مُوَاتِيَةً لِلزَّوْجِ مِائَةً بِالْمِائَةِ، وَلَكِنْ كَمَا أَرْشَدَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ اسْتَمْتِعْ بِهَا عَلَى مَا فِيْهَا مِنَ الْعِوَجِ.
“Tidak mungkin engkau mendapatkan seorang wanita – bagaimanapun keadaannya – selamat dari aib seratus persen atau tunduk kepada suami seratus persen, akan tetapi sebagaimana petunjuk Nabi – ‘Alaihish shalatu wassalam – “Bersenang-senanglah dengannya meskipun dia memiliki kebengkokan”.
وَأَيْضًا إِنْ كَرِهْتَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيْتَ مِنْهَا خُلُقا آخَرَ، فَقَابِلْ هَذَا بِهَذَا مَعَ الصَّبْرِ، وَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى: (فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئاً وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْراً كَثِيراً) [النساء: 19]
Selain itu, jika engkau membenci salah satu perangainya, maka engkau rela dengan perangai yang lain. Hadapilah ini dan ini dengan kesabaran. Allah ta’ala telah berfirman, “Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah), karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya” (QS. An-Nisa’: 19).
Kesimpulannya adalah bahwa wanita yang diciptakan dari tulang rusuk adalah Hawwa’ saja, sedangkan wanita-wanita lainnya diciptakan dari laki-laki dan perempuan. Kebengkokan yang dimiliki oleh seorang wanita tidak hanya dimiliki oleh wanita yang pertama saja, akan tetapi wanita pada umumnya juga memiliki kebengkokan yang memerlukan pembenahan dengan cara yang bijaksana agar tidak mudah terjadi peceraian. Allahu A’lam.