Pertanyaan: Ustadz, ayah saya sudah pikun dan pergi dari rumah tanpa diketahui tujuannya dan posisinya. Apakah ada doa khusus dibaca ketika kehilangan sesuatu? (D, Sanggrahan).
Jawab:
Bismillah. Washsholatu wassalamu ‘ala Rasulillah. Wa ba’d.
- Semoga Allah memberikan kesabaran kepada keluarga anda dalam merawat bapak yang diuji dengan kepikunan.
- Segala sesuatu yang terjadi telah tertulis di sisi Allah dan semua ketetapan-Nya pasti mengandung banyak hikmah. Allah berfirman,
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ
“Dan tidaklah Kami bermain-main menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya”. (QS. Ad-Dukhan: 38).
Dalam Tafsirul Qur’anil ‘Adhim (VII/259-tahqiq Salamah), Imam Ibnu Katsir – Rahimahullah- berkata,
يَقُولُ تَعَالَى مُخْبِرًا عَنْ عَدْلِهِ وَتَنْزِيهِهِ نَفْسَهُ عَنِ اللَّعِبِ وَالْعَبَثِ وَالْبَاطِلِ
“(Allah) ta’ala berfirman seraya mengabarkan tentang keadilan-Nya dan kesucian diri-Nya dari permainan, kesia-siaan dan kebatilan”.
- Berkaitan dengan bacaan ketika kehilangan sesuatu, dalam Majmu’ Rasailit Taujihatil Islamiyyah (III/400), Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu menyebutkan bahwa Ibnu Umar – Radhiyallahu ‘ahuma – pernah ditanya tentang tentang (mencari) barang yang hilang, maka beliau berkata,
اللَّهُمَّ رَادَّ الضَّالَّةِ، وَهَادِيَ الضَّالَّةِ، تَهْدِي مِنَ الضَّلَالَةِ، رُدَّ عَلَيَّ ضَالَّتِي بِقُدْرَتِكَ وَسُلْطَانِكَ فَإِنَّهَا مِنْ فَضْلِكَ وَعَطَائِكَ.
Ya Allah, Dzat Yang Mengembalikan (sesuatu) yang hilang, Pemberi petunjuk, Engkau memberi petunjuk dari kesesatan. Kembalikanlah kepadaku barangku yang hilang dengan kemampuan-Mu dan kekuasaan-Mu, sesungguhnya ia termasuk dari karunia-Mu dan pemberian-Mu”.
Kemudian Syaikh – Rahimahullah – mengatakan, “Al-Baihaqi berkata, “Ini adalah mauquf pada Ibnu Umar dan ia adalah hasan”.
Dari atsar tersebut dapat diambil faidah-faidah berikut,
- Pentingnya bersandar kepada Allah dalam semua urusan.
- Allah adalah Dzat mampu memberikan petunjuk untuk ciptaan-Nya.
- Sesuatu yang dimiliki oleh seorang hamba pada hakikatnya adalah berasal dari
- Disyariatkan bertawassul dengan sifat Allah.
- Bacaan ini menjadi jalan keluar dari bersandar kepada dukun, paranormal dan tukang ramal untuk mencari barang yang hilang.
Allahu a’lam.