Dalam Muqaddimah Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab (I/33), Imam Nawawi (w. 676 H) – Rahimahullah – menceritakan tentang biografi Imam Abu Ishaq Asy-Syirazi (w. 476 H) – Rahimahullah – sebelum men-syarah (menjelaskan) matan kitab fiqih karya beliau yang bernama Al-Muhadzdzab Fi Fiqhil Imamisy Syafi’i. Imam Nawawi berkata,
كَانَ يَوْمًا يَمْشِيْ وَمَعَهُ بَعْضُ أَصْحَابِهِ، فَعَرَضَ فِي الطَّرِيْقِ كَلْبٌ، فَزَجَرَهُ صَاحِبُهُ، فَنَهَاهُ الشَّيْخُ، وَقَالَ: أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ الطَّرِيْقَ بَيْنِيْ وَبَيْنَهُ مُشْتَرَكٌ؟
“Pada suatu hari beliau (Imam Asy-Syirazi) berjalan bersama para sahabatnya. Tiba-tiba ada seekor anjing (yang berjalan) di jalan itu. Sahabat beliau lalu membentak anjing itu. Imam Asy-Syirazi berkata, “Tidakkah engkau mengerti bahwa jalan ini dipakai bersama untukku dan untuk anjing itu ?!”
Dari penggalan kisah singkat ini dapat diambil beberapa pelajaran. Di antaranya adalah sebagai berikut:
- Jalan adalah termasuk fasilitas umum untuk lalu-lintas manusia dan hewan. Oleh karena itu tidak sepantasnya mengganggu binatang yang lewat kecuali jika mendatangkan madharat. Rasulullah – Shallallahu ‘alaihi wasallam – bersabda,
لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ.
“Tidak boleh ada bahaya dan tidak boleh membahayakan orang lain”. (HR. Ibnu Majah dan Daruquthni).
- Tidak sepantasnya seseorang menghina anjing. Jika seseorang itu akan kekal di surga, maka ia lebih baik daripada anjing. Jika ia kekal di neraka, maka anjing lebih baik daripada dia karena anjing tidak mukallaf. Abdullah bin Mas’ud – Radhiyallahu ‘anhuma berkata,
لَوْ سَخِرْتُ مِنْ كَلْبٍ، لَخَشِيْتُ أَنْ أَكُوْنَ كَلْبًا.
“Sekiranya aku meremehkan anjing, tentu aku khawatir akan menjadi anjing”. (Aina Nahnu Min Akhlaqis Salaf, hlm. 129).
- Binatang adalah termasuk makhluk Allah yang apabila seseorang berbuat baik kepadanya, maka Allah akan memberikan pahala sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah – Shallallahu ‘alaihi wasallam – bersabda,
فِيْ كُلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أجْرٌ
“Berbuat baik kepada makhluk yang bernyawa itu ada pahalanya”.
Semoga Allah memberikan taufiq kepada kita semua untuk dapat memiliki sifat rahmat kepada sesama makhluk. Amin Ya Rabbal ‘Alamin