Sebelum seseorang melangsungkan akad nikah, maka poin pertama yang sudah sepantasnya untuk diperhatikan adalah kelurusan niat dalam menikah. Sebagian manusia ada yang menikah hanya agar tidak terlihat jomblo lagi. Ada pula yang sekedar agar tampak sudah memiliki pasangan hidup. Niat apakah yang sudah sepantasnya tertanam dalam jiwa seseorang?
Dalam hadits Abu Hurairah – Radhiyallahu ‘anhu – Rasulullah – Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ثَلَاثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللهِ عَوْنُهُمْ: الْمُجَاهِدُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ، وَالْمُكَاتَبُ الَّذِيْ يُرِيْدُ اْلأَدَاءَ، وَالنَّاكِحُ الَّذِيْ يُرِيْدُ اْلعَفَافَ
“Ada tiga golongan manusia yang pasti akan ditolong oleh Allah; mujahid di jalan Allah, budak yang ingin memerdekakan diri dengan membayar cicilan kepada tuannya dan orang menikah yang ingin mendapatkan kesucian diri”. (HR. Tirmidzi dan Syaikh Al-Albani berkata, “Hasan” dalam Shahih Targhib Wa Tarhib, no. 1308).
Berkaitan dengan golongan ketiga dalam hadits di atas, dalam Faidhul Qadir (III/317-Darul Ma’rifah), Imam Abdurrauf Al-Munawi – Rahimahullah – mengatakan
أَيْ الْمُتَزَوِّجُ بِقَصْدِ عِفَّةِ فَرْجِهِ عَنِ الزِّنَا وَاللِّوَاطِ أَوْ نَحْوِهِمَا
“Yaitu orang yang menikah dengan maksud untuk menjaga kesucian farjinya dari berbuat zina, liwath (homoseks) atau perbuatan sejenisnya”.
Dalam Hilyatul Auliya’ (VII/280), Imam Abu Nu’aim – Rahimahullah – menceritakan adanya orang yang mengadu kepada Imam Sufyan bin Uyainah – Rahimahullah – tentang istrinya. Orang itu mengatakan bahwa dirinya menjadi orang yang paling hina dan paling rendah di hadapan istrinya. Lalu Sufyan menjawab, “Barangkali engkau menikahinya agar menambah kemuliaanmu?”. Orang itu menjawab, “Ya, wahai Abu Muhammad”. Lalu beliau berkata,
مَنْ ذَهَبَ إِلَى الْعِزِّ ابْتُلِيَ بِالذُّلِّ
“Barangsiapa menikah untuk mencari kemuliaan, maka ia akan diuji dengan kehinaan”.
Kesimpulan, meluruskan niat adalah termasuk perkara yang mendasar dalam pernikahan. Salah satu niat yang lurus adalah niat untuk menjaga diri dari terjatuh dalam kemaksiatan. Dengan kelurusan niat, seseorang akan mendapatkan pertolongan dari Allah. Semoga Allah senantiasa memberikan pertolongan kepada kita semua. Amin.