The Rufidz Indonesia
  • TENTANG KAMI
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Program
    • Struktur Organisasi
    • Peserta Didik
    • Alamat
  • PENDIDIKAN
    • Landasan
    • Kepengasuhan
    • Metode Pengajaran
    • Usia Dini
    • KPM-Pro
    • Kelas Masyarakat
    • Beasiswa
  • TA’AWUN
NEWS
No Result
View All Result
The Rufidz
News

Kultum Ramadhan Hari Ke-6 : Beliau wafat dalam keadaan Berpuasa, Bagaimana kita?

Dr. Muhtar Arifin, Lc., M.H. by Dr. Muhtar Arifin, Lc., M.H.
13 March 2024
in Kultum Ramadhan
420
A A
0
Bagikan Ke FacebookBagikan Ke Whatsapp

Ada sebuah kisah menarik termuat dalam Siyar A’lamin Nubala’ (XIII/18). Imam Adz dzahabi  (w. 748 H) membawakan sebuah kisah  tentang wafatnya seorang Imam yang bernama Ibrahim bin Hani’. Beliau adalah salah satu dari murid terkemuka Imam Ahmad. Kisahnya sebagai berikut:

قَالَ أَبُو بَكْر بْنُ زِيَادٍ: حَضَرْتُ إِبْرَاهِيْمَ بْنَ هَانِئٍ عِنْدَ وَفَاتِهِ، فَقَالَ: أَنَا عَطْشَانُ فَجَاءَهُ ابْنُهُ بِمَاءٍ.

فَقَالَ: أَغَابَتِ الشَّمْسُ؟

قَالَ: لاَ.

فَرَدَّهُ، وَقَالَ: {لِمِثْلِ هَذَا فَلْيَعْمَلِ العَاملُوْنَ} [الصَّافَاتُ: 61] ، ثُمَّ مَاتَ

Abu Bakar bin Ziyad berkata: “Aku menghadiri Ibrahim bin Hani’ ketika akan wafat. Beliau berkata: “Aku haus”.

Lalu putranya datang dengan membawakan air.

Beliau bertanya: “Apakah matahari sudah tenggelam?

Putera beliau menjawab: “Belum”. Lalu beliau enggan minum.

Lalu beliau berkata (membaca sebuah ayat): “Untuk (kemenangan) yang seperti inilah, hendaklah beramal orang-orang yang mampu beramal”. (QS. Ash-Shafat: 61). Kemudian beliau wafat. Demikianlah kisah ringkas detik-detik wafat Imam Ibrahim bin Hani’ yang terjadi pada bulan Rabi’ul Akhir tahun 265 H. Semoga Allah merahmati beliau.

Ini adalah sepenggal kisah dari sejumlah kisah wafatnya orang-orang yang shalih. Mereka mengakhiri hidup mereka dengan kebaikan. Ini menjadikan kita merenungkan tentang diri-diri kita sendiri dalam keadaan apakah kita akan meninggalkan dunia ini?

Empat Keadaan Manusia.

Dalam kitab Fathul Qawiyyil Matin (hlm. 112) dijelaskan bahwa keadaan manusia ditinjau dari permulaan dan pentutupan hidupnya ada empat:

Pertama:

 مَنْ بِدَايَتُهُ حَسَنَةٌ، وَنِهَايَتُهُ حَسَنَةٌ

Yaitu orang yang awal hidupnya baik dan akhirnya juga baik.

Kedua:

مَنْ كَانَتْ بِدَايَتُهُ سَيِّئَةً، وَنِهَايَتُهُ سَيِّئَة.ً

Yaitu orang yang awal hidupnya buruk dan akhirnya juga buruk.

Ketiga:

مَنْ كَانَتْ بِدَايَتُهُ حَسَنَةً، وَنِهَايَتُهُ سَيِّئَةً

Yaitu orang yang awal hidupnya baik dan akhirnya buruk. Misalnya adalah orang yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah, lalu ia sebelum meninggal murtad keluar dari islam, dan meninggal dalam keadaan murtad.

Keempat:

مَنْ بِدَايَتُهُ سَيِّئَةٌ، وَنِهَايَتُهُ حَسَنَةٌ

Yaitu orang yang awal hidupnya buruk dan akhirnya baik. Misalnya adalah para tukang sihirnya Fir’aun yang kemudian beriman kepada Allah Rabnya Nabi Harun dan Musa.

Demikianlah pembagian manusia ditinjau dari awal dan akhir hidupnya. Tidak ada yang keluar dari empat keadaan tersebut.

Pesan Yang terulang

Ayat-ayat Al-Qur’an penuh dengan wasiat-wasiat yang amat berharga bagi para hamba. Di antara ayat yang terulang-ulang dalam khutbatul hajah adalah wasiat agar senantiasa istiqamah di atas jalan islam dan meninggal di atas ketakwaan. Allah berfirman.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa. Dan janganlah kalian sekali-kali mati kecuali dalam keadaan berserah diri”. (QS. Ali Imran: 102).

Imam Ibnu Katsir (w. 774 H) berkata ketika menafsirkan ayat tersebut:

أَيْ: حَافَظُوا عَلَى الْإِسْلَامِ فِي حَالِ صِحَّتِكُمْ وَسَلَامَتِكُمْ لِتَمُوتُوا عَلَيْهِ، فَإِنَّ الْكَرِيمَ قَدْ أَجْرَى عَادَتَهُ بِكَرَمِهِ أَنَّهُ )مَنْ عَاشَ عَلَى شَيْءٍ مَاتَ عَلَيْهِ، وَمَنْ مَاتَ عَلَى شَيْءٍ بُعث عَلَيْهِ(

Maksudnya adalah jagalah oleh kalian agar senantiasa berada di atas islam dalam keadaan sehat dan selamat agar kalian dapat meninggal di atasnya. Hal itu karena Dzat yang Maha Pemurah telah memberlakukan kebiasaan-Nya dengan kemurahan-Nya bahwa barangsiapa yang hidup dalam suatu kebiasaan, maka ia mati dalam kebiasaan tersebut. Barangsiapa yang meninggal dalam kebiasaan tertentu, ia akan di bangkitkan dalam kebiasaan tersebut. (Tafsirul Qur’anil Adhim, II/87).

Semoga Allah memberikan kepada kita taufiq untuk dapat istiqamah dalam keataatan meskipun hanya sedikit. Karena amal yang dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu meskipun hanya sedikit.

Share240SendTweet150
Dr. Muhtar Arifin, Lc., M.H.

Dr. Muhtar Arifin, Lc., M.H.

Alumni S-1 Fakultas Syariah Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab (LIPIA) Jakarta (lulus tahun 2007), S-2 Magister Hukum Ekonomi Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) (lulus tahun 2020), S-3 Program Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) (lulus tahun 2024).

Baca Juga

Camel at night in desert with stars, ramadan concept

Kultum Ramadhan Hari Ke-18 : Kisah Menakjubkan tentang Doa Lailatul Qadar

by Dr. Muhtar Arifin, Lc., M.H.
24 March 2024
0

Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdulmuhsin Al-Badr – hafidzahullah -berkata, “Aku akan menyebutkan sebuah kisah kepada kalian. Aku tidak menyampaikannya...

Minimalist Islamic Ramadan lantern background

Kultum Ramadhan Hari Ke-17 : Yang Terpancar dari Doa Lailatul Qadar

by Dr. Muhtar Arifin, Lc., M.H.
17 March 2024
0

Ramadhan telah masuk pada sepuluh hari terakhir. Di antara amalan yang disyariatkan adalah membaca doa lailatul qadar. Apa yang terkandung...

ramadan Kareem, Ramadan crescent moon, Eid Mubarak Islamic festival social media banner and Eid Mubarak Post Template, islam

Kultum Ramadhan Hari Ke-16 : Menguak Peristiwa Besar di Lailatul Qadar

by Dr. Muhtar Arifin, Lc., M.H.
17 March 2024
0

Lailatul Qadar adalah salah satu dari malam-malam yang ada di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Apa peristiwa besar pada...

Mystical window with crescent moon in night sky. generative Ai

Kultum Ramadhan Hari Ke-15 : Sebenarnya, Kapankah Lailatul Qadar itu?

by Dr. Muhtar Arifin, Lc., M.H.
17 March 2024
0

Lailatul Qadar adalah sebuah malam yang penuh keutamaan yang amat dikenal pada bulan ramadhan. Allah telah menyebut kemuliaannya dalam sebuah...

Next Post
Empty plate with spoon and fork on a yellow background, representing fasting during Ramadan and the anticipation of breaking fast

Kultum Ramadhan Hari Ke-7 : Belajar Ikhlash dari Puasa

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Informasi PSB

Recommended

Pendaftaran Kaderisasi Pengasuh Muda Profesional (KPM-Pro) TP. 2024/2025

Pendaftaran Kaderisasi Pengasuh Muda Profesional (KPM-Pro) TP. 2024/2025

31 January 2024
pink flower

Parameter dalam Menerima dan Menolak Perkataan

30 July 2024
The Rufidz Indonesia

Rumah Tahfidz Islamic Character Building

The Rufidz Indonesia adalah yayasan yang bergerak di bidang dakwah, sosial dan pendidikan islam untuk jenjang anak anak.

© 2023 Therufidz.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
No Result
View All Result
  • TENTANG KAMI
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Program
    • Struktur Organisasi
    • Peserta Didik
    • Alamat
  • PENDIDIKAN
    • Landasan
    • Kepengasuhan
    • Metode Pengajaran
    • Usia Dini
    • KPM-Pro
    • Kelas Masyarakat
    • Beasiswa
  • TA’AWUN

© 2023 Therufidz.com