The Rufidz Indonesia
  • TENTANG KAMI
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Program
    • Struktur Organisasi
    • Peserta Didik
    • Alamat
  • PENDIDIKAN
    • Landasan
    • Kepengasuhan
    • Metode Pengajaran
    • Usia Dini
    • KPM-Pro
    • Kelas Masyarakat
    • Beasiswa
  • TA’AWUN
NEWS
No Result
View All Result
The Rufidz
News

Sejarah Tahapan Disyariatkannya Puasa

Dr. Muhtar Arifin, Lc., M.H. by Dr. Muhtar Arifin, Lc., M.H.
13 March 2024
in Kultum Ramadhan, Mutiara Salaf
413
A A
0
Half moon | Check out my Instagram - @WithLuke⠀ If you use my images and want to support me as a photographer any donations however small would be appreciated! Paypal - https://bit.ly/3dX4x1Y

Photo by Luke Stackpoole on Unsplash

Bagikan Ke FacebookBagikan Ke Whatsapp

Therufidz – Mengenal sejarah sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dengan mengenal tarikh tasyri’ (sejarah pensyariatan suatu hukum syar’i), maka seseorang akan semakin bersyukur dengan hukum yang telah ditetapkan untuk hamba-hamba Allah. Bagaimana dengan sejarah disyariatkannya puasa ramadhan sampai akhirnya menjadi seperti sekarang ini? Berikut ringkasannya.

Dalam As-Sirah An-Nabawiyyah ‘Ardhu Waqa-i’ (hlm. 388), dijelaskan bahwa puasa Ramadhan diwajibkan pada bulan sya’ban tahun 2 Hijriyyah dengan turunnya surat Al-Baqarah ayat 183. Allah berfirman,

يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم الصيام.

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa”. 

Ini berarti puasa disyariatkan 15 (lima belas) tahun setelah Nabi – Shallallahu ‘alaihi wasallam- diangkat menjadi Nabi. Hal itu karena marhalah makkiyyah selama 13 (tiga belas) tahun, kemudian beliau melakukan hijrah pada tahun 1 Hijriyyah. Setelah itu, tahun kedua dari hijrah nabawiyyah baru turun ayat tentang puasa. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam telah berpuasa sebanyak 9 (sembilan) kali bulan ramadhan sebagaimana dijelaskan dalam Taudhihul Ahkam (III/439). Ini karena beliau wafat pada tahun 11 (sebelas) Hijriyyah.

Kewajiban puasa ini telah melalui empat tahapan sebagai berikut;

Tahap pertama: kewajiban puasa Asyura’

Sebelum ada kewajiban puasa Ramadhan telah disyariatkan puasa ‘Asyura’, Puasa Asyura’ ini dahulu pernah diwajibkan kepada ummat ini. Nabi- Shallallahu ‘alaihi wasallam – berpuasa dan memerintahkan para sahabat berpuasa. (Asyura’ Baina Hidayatis Sunnatil Gharra’, hlm. 23).

 

Tahap kedua: diperintahkan puasa ramadhan dengan memberikan pilihan antara puasa atau membayar fidyah

Pada tahapan ini puasa ramadhan telah diperintahkan akan tetapi seorang yang mampu berpuasa diberikan pilihan antara berpuasa atau membayar fidyah. Ini telah diisyaratkan oleh Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 185. (Taudhihul Ahkam, III/439).

 

Tahap ketiga: Wajibnya berpuasa ramadhan, akan tetapi apabila telah tidur tidak boleh makan.

Di tahap ketiga ini, puasa sudah diwajibkan dan tidak ada kesempatan memilih antara berpuasa atau membayar fidyah, akan tetapi apabila seseorang telah tidur, maka setelah bangun tidak boleh makan, minum dan berjima’. Imam Ibnu Katsir – Rahimahullah – dalam Tafsirul Qur’anil ‘Adhim (I/510) menjelaskan bahwa Qais bin Shirmah Al-Anshari – Radhiyyallahu ‘anhu – berpuasa  dan bekerja di ladangnya. Ketika telah tiba waktu buka puasa, beliau pulang dan bertanya kepada istrinya, “Apakah ada makanan?” Istrinya menjawab, “Tidak ada, tetapi aku akan mencarinya”. Lalu ia sampai tertidur. Ketika isrinya datang, ia dapati suaminya sedang tidur. Lalu istrinya berkata, “Merugilah engkau, apakah engkau telah tidur?”. Lalu ia berpuasa keesokan harinya. Pada pertengahan hari, ia pingsan, lalu dilaporkan kepada Nabi –Shallallahu ‘alaihi wasallam -, lalu turunlah firman Allah ta’ala dalam surat Al-Baqarah ayat 187,

أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ

“Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu”.

 

Tahap keempat: wajibnya puasa ramadhan dengan dibolehkan makan minum.

Pada tahapan terakhir, puasa ramadhan diwajibkan dengan dibolehkan makan dan minum, dan berjima’ di malam hari sampai sebelum subuh. Allah berfirman,

وكلوا واشربوا حتى يتبين لكم الخيط الأبيض من الخيط الأسود من الفجر.

Demikianlah empat tahapan kewajiban puasa yang disyariatkan pada bulan ramadhan. Kia bersyukur kepada Allah atas kemudahan dalam menjalan puasa, tidak seberat pada tahapan yang ketiga. Semoga Allah memberikan kepada kita kemudahan dalam menjalankan puasa dengan sebaik-baiknya sehingga dapat meraih limpahan keutamaan dan karunia dari-Nya. Amin.

Share238SendTweet149
Dr. Muhtar Arifin, Lc., M.H.

Dr. Muhtar Arifin, Lc., M.H.

Alumni S-1 Fakultas Syariah Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab (LIPIA) Jakarta (lulus tahun 2007), S-2 Magister Hukum Ekonomi Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) (lulus tahun 2020), S-3 Program Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) (lulus tahun 2024).

Baca Juga

11 Peristiwa Di Bulan Rajab Dalam Sirah Nabawiyah

11 Peristiwa Di Bulan Rajab Dalam Sirah Nabawiyah

by The Rufidz
16 January 2025
0

Dalam muqaddimah As-Sirah An-Nabawiyyah Fi Dhauil Mashadiril Ashliyyah (I/13-14), Syaikh Mahdi Rizqullah menyebutkan sebuah atsar dari Imam Az-Zuhri – Rahimahullah...

Tanya Jawab Seputar Bulan Rajab

Tanya Jawab Seputar Bulan Rajab

by The Rufidz
3 January 2025
0

Berkaitan dengan bulan Rajab, tidak sedikit dari kaum muslimin bertanya-tanya. Di antara pertanyaannya adalah apa makna Rajab? Apa keutamaannya? Apa...

bokeh photography of open book

10 Kesabaran yang Dibutuhkan Penuntut Ilmu

by Admin
19 December 2024
0

Kesabaran adalah salah satu kebutuhan setiap hamba, termasuk penuntut ilmu. Nabi Musa – ‘Alaihissalam - pernah mengungkapkan azamnya yang kuat...

turned off laptop computer on top of brown wooden table

Pebisnis Yang Dipuji Allah

by Admin
14 December 2024
0

Dalam kehidupan sehari-hari jual beli adalah termasuk kebutuhan setiap orang. Dalam mencari nafkah, berbisnis adalah termasuk pekerjaan yang bermanfaat. Allah...

Next Post
ramadan kareem paper cut illustration background. islamic lantern for eid mubarak greeting banner cover card. 3d art of a mosque with a moon and stars

Kultum Ramadhan Hari Ke-1 : Selamat Datang Ramadhan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Informasi PSB

Recommended

Mystical window with crescent moon in night sky. generative Ai

Kultum Ramadhan Hari Ke-15 : Sebenarnya, Kapankah Lailatul Qadar itu?

17 March 2024
black barbell on tile flooring

Dua Amalan Ringan Berbuah Ampunan

30 July 2024
The Rufidz Indonesia

Rumah Tahfidz Islamic Character Building

The Rufidz Indonesia adalah yayasan yang bergerak di bidang dakwah, sosial dan pendidikan islam untuk jenjang anak anak.

© 2023 Therufidz.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
No Result
View All Result
  • TENTANG KAMI
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Program
    • Struktur Organisasi
    • Peserta Didik
    • Alamat
  • PENDIDIKAN
    • Landasan
    • Kepengasuhan
    • Metode Pengajaran
    • Usia Dini
    • KPM-Pro
    • Kelas Masyarakat
    • Beasiswa
  • TA’AWUN

© 2023 Therufidz.com