Bersikap adil ketika berinteraksi dengan anak-anak adalah termasuk syariat yang membawa banyak kebaikan dan dapat menutup berbagai keburukan. Allah – Ta’ala – berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 8,
اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوى
“Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa”.
Apa di antara buah keadilan dalam memperlakukan anak-anak sendiri? Di antaranya ada dua, yaitu
- Menjadikan anak-anak bersikap adil dalam berbakti
Apabila orang tua bersikap adil di antara anak-anaknya, maka akan membuahkan sikap adil mereka dalam berbakti. Dalam Shahihul Jami’ish Shaghir, no. 1046, dari hadits Nu’man bin Basyir – Radhiyallahu ‘anhu –riwayat Thabrani, Rasulullah –Shallallahu ‘alaihi wasallam – bersabda,
اِعْدِلُوْا بَيْنَ أَوْلَادِكُمْ فِي النِّحَلِ كَمَا تُحِبُّوْنَ أَنْ يَعْدِلُوْا بَيْنَكُمْ فِي الْبِرِّ وَاللُّطْفِ
“Berlaku adillah kalian di antara anak-anak kalian dalam pemberian sebagaimana kalian senang mereka berbuat adil di antara kalian dalam berbakti dan dan kelembutan”.
- Menutup celah terjadinya saling iri di antara anak
Betapa banyak rasa iri muncul dalam sebuah keluarga disebabkan karena ada kesan bahwa orang tua kurang memperlakukan anak-anaknya dengan adil. Kesan kurang adil tersebut bisa terlihat dari kata-kata, perlakukan, sikap, sambutan, perhatian dan sebagainya.
Sebelum Nabi Yusuf – ‘Alaihissalam – dimasukkan ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya, apa yang ada dalam hati mereka? Di dalamnya ada rasa iri. Allah berfirman dalam surat Yusuf ayat 8,
إِذْ قالُوا لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلى أَبِينا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّ أَبانا لَفِي ضَلالٍ مُبِينٍ
“Ketika mereka berkata, “Sesungguhnya Yusuf dan saudaranya (Bunyamin) lebih dicintai ayahnya daripada kita, padahal kita adalah satu golongan (yang kuat). Sungguh, ayah kita dalam kekeliruan yang nyata”.
Dalam It-haful Ilf Bidzikri Fawaid Surati Yusuf (I/124), Syaikh Salim Al-Hilali – Hafidzahullah – mengambil faidah dari ayat tersebut untuk segenap orang tua,
يَنْبَغِي الْعَدْلُ فِي مُعَامَلَةِ الْأَبْنَاءِ.
“Sudah sepantasnya bersikap adil dalam berinteraski dengan anak-anaknya”.
Apakah ada di antara kita ingin mengalami seperti apa yang terjadi pada saudara-saudara Nabi Yusuf? Marilah kita bersama-sama perbaiki kembali sikap keadilan kita di antara anak-anak kita. Semoga kita sebebagai orang tua dapat lebih bersikap adil dalam bermu’amalah dengan putera-puteri kita. Amin.