The Rufidz Indonesia
  • TENTANG KAMI
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Program
    • Struktur Organisasi
    • Peserta Didik
    • Alamat
  • PENDIDIKAN
    • Landasan
    • Kepengasuhan
    • Metode Pengajaran
    • Usia Dini
    • KPM-Pro
    • Kelas Masyarakat
    • Beasiswa
  • TA’AWUN
NEWS
No Result
View All Result
The Rufidz
News

Serial Pendidikan Anak (9) Menjadi Tawanan Karena Diterlantarkan Ayah Bundanya

Dr. Muhtar Arifin, Lc., M.H. by Dr. Muhtar Arifin, Lc., M.H.
24 August 2024
in Serial Pendidikan Anak
423
A A
0
photography of purple flower
Bagikan Ke FacebookBagikan Ke Whatsapp

Dalam kitab Birrul Walidain Adab Wa Ahkam (hlm. 41) Syaikh Khalid bin Jum’ah Al-Kharraz menyampaikan peristiwa yang telah beliau alami sendiri ketika diundang untuk ceramah di sebuah penjara. Beliau duduk di sebuah kursi yang berhadapan dengan para tawanan. Beliau melihat wajah-wajah para tawanan.

Tiba-tiba Syaikh mendapati wajah salah seorang yang pernah menjadi murid di tingkat SMA. Ia duduk di bagian belakang masjid dan mencuri-curi pandang untuk melihat beliau. Beliau bersyukur karena salah satu muridnya telah besar dan menjadi pegawai penjara.

Syaikh mengira muridnya itu akan segera menemui dan menyambut beliau setelah selesai kajian. Ternyata ia segera keluar dari masjid. Lalu beliau bertanya kepada petugas MC tentangnya, lalu dijawab, “Ia adalah salah satu tawanan di sini dan bukan seorang pegawai!”.

Sebuah jawaban yang sangat-sangat mengejutkan. Beliau bertanya, “Apakah ia tawanan?”. Petugas MC menjawab, “Ya”. Syaikh menjelaskan bahwa petugas MC itu bercerita dalam keadaan hatinya tercabik-cabik kesedihan. Anak itu menjadi tawanan karena kedua orang tuanya yang tidak perhatian. Ayahnya adalah seorang yang fasik pencandu minuman keras dan syahwat. Ibundanya tidak memiliki jiwa keibuan sama sekali sehingga tidak mengasuhnya dengan semestinya. Akhirnya ia pun diserahkan kepada seorang pembantu. Ia hidup dalam keluarga yang broken, tidak pernah mendapatkan kasih sayang orang tua atau kenyamanan jiwa. Yang ada adalah problematika yang datang silih berganti, akhirnya terjatuh dalam kriminal yang menjadikannya masuk penjara.

Syaikh menggambarkan keadaan muridnya itu seakan-akan ia berkata kepada beliau,

أَيُّهَا الْأُسْتَاذُ مَهْلًا        إِنَّنِيْ لَمْ أَجْنِ شَيَّا

Wahai guruku, perlahan-lahanlah! Sesungguhnya aku tidak melakukan sebuah kriminal apapun.

كُلُّ مَا فِي اْلأَمْرِ أَنِّيْ        عِشْتُ فِيْ بَيْتِيْ شَقِيَّا

Semua keadaan yang aku alami  ini adalah karena aku hidup dalam rumahku dengan kondisi celaka.

بِشَقَاءِ صُنْعِ قَوْمٍ       مَنْ هُمُوْ؟ هُمْ وَالِدَيَّا

Disebabkan kesengsaraan perilaku suatu kaum. Siapakah mereka? Mereka adalah kedua orang tuaku.

إِذْ رَضَعْتُ الْهَمَّ طِفْلًا      وَكَوَانِي الْيُتْمُ كَيًّا

Aku menyusu kesedihan di waktu aku masih kecil. Keyatimanku telah menyiksaku dengan sebenar-benarnya penyiksaan.

فَأَبِيْ مِنِّيْ بَرِيْءٌ       وَأَنَا عَنْهُ قَصِيَّا

Ayahku berlepas diri dariku (tidak mendidik dan mengarahkanku). Akupun jauh darinya.

هَكَذَا أَقْضِي اللَّيَالِيْ      لَيْسَ لِيْ فِي النَّاسِ حَيَّا

Demikianlah aku lalui malam-malamku, tidak ada orang yang hidup (memberikan pengarahan dan bimbingan) dalam kehidupanku.

صَارَ صُبْحِيْ لِيْ شَقَاءً      وَكَذَا الْحَالُ عَشِيَّا

Di pagi hari aku mendapatkan kesengsaraan dan demikian pula sore hariku.

إِنْ بَكِيْتُ الْيَوْمَ وَحْدِيْ      فَغَدًا حَوْلِيْ بُكِيَّا

Jika aku menangis hari ini sendirian, keesokan harinya pun di sekitarku adalah berupa tangisan.

كُلُّ ذَنْبِيْ أَنَّ أُمِّيْ       مَا حَنَتْ يَوْمًا عَلَيَّا

Kesalahanku adalah bahwa ibundaku tidak pernah sayang kepadaku meskipun satu hari

كُلُّ ذَنْبِيْ كُنْتُ ابْنًا            لِأَبٍ غَيْرِ سَوِيَّا

Kesalahanku adalah bahwa aku adalah seorang anak dari bapak yang perilakunya tidak baik.  

أَيُّهَا الْأُسْتَاذُ مَهْلًا          مَنْ تَرَى مِنَّا الْغَوِيَّا

Wahai guruku, perlahanlah (dalam memutuskan)! Siapakah orang yang engkau pandang menyimpang di antara kami?

أَأَنَا   أَمْ وَالِدَيَّا      فاَنْظُرِ الْأَمْرَ مَلِيَّا

Aku ataukah ibu bapakku (yang telah menyia-nyiakanku), maka silahkan perhatikan dengan seksama.

Semoga Allah memberikan pertolongan kepada kita sebagai orang tua untuk selalu memperhatikan anak-anak kita. Mereka adalah tanggung jawab kita. Dalam hadits riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim,

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Masing-masing dari kalian adalah pemimpin. Masing-masing akan dimintai pertanggungjawaban tentang apa yang dipimpinnya”.. Semoga putra-putri kita diselamatkan dari berbagai keburukan dunia dan akhirat. Amin.

Share236SendTweet148
Dr. Muhtar Arifin, Lc., M.H.

Dr. Muhtar Arifin, Lc., M.H.

Alumni S-1 Fakultas Syariah Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab (LIPIA) Jakarta (lulus tahun 2007), S-2 Magister Hukum Ekonomi Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) (lulus tahun 2020), S-3 Program Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) (lulus tahun 2024).

Baca Juga

A bunch of black and purple objects on a purple background

Serial Pendidikan Anak (11) Apa yang Terjadi Tatkala Ada Kesan Tidak Adil dalam Keluarga?

by Dr. Muhtar Arifin, Lc., M.H.
16 September 2024
0

Bersikap adil ketika berinteraksi dengan anak-anak adalah termasuk syariat yang membawa banyak kebaikan dan dapat menutup berbagai keburukan. Allah –...

red and yellow flower in tilt shift lens

Serial Pendidikan Anak (8) Menguatkan Kesabaran dalam Mendidik Anak

by Dr. Muhtar Arifin, Lc., M.H.
18 August 2024
0

Kesabaran dalam mendidik anak adalah sesuatu yang sangat urgen bagi orang tua. Salah satu penguat kesabaran adalah dengan mengingat bahwa...

a close up of a purple flower with green leaves

Serial Pendidikan Anak (7) Hati-hati, Jangan Doakan Kejelekan Untuk Anak

by Dr. Muhtar Arifin, Lc., M.H.
18 August 2024
0

Perilaku anak kerap kali membuat hati orang tua jengkel. Ketika orang tua sedang marah terhadap anaknya, terkadang mudah sekali keluar...

a view of a white building through an archway

Serial Pendidikan Anak (6) Pahala Anak Kecil Kembali kepada Dirinya dan Orang Tuanya

by Dr. Muhtar Arifin, Lc., M.H.
13 August 2024
0

  Terkadang sebagian orang tua enggan mengajari kebaikan kepada anak kecil, dengan alasan bahwa anak kecil belum mukallaf. Ia beranggapan...

Next Post
A bunch of black and purple objects on a purple background

Serial Pendidikan Anak (11) Apa yang Terjadi Tatkala Ada Kesan Tidak Adil dalam Keluarga?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Informasi PSB

Recommended

Hidayah Ilahi Datang Melalui Mimpi

Hidayah Ilahi Datang Melalui Mimpi

21 June 2023
A sunset over the ocean with rocks in the foreground

Tiga Kali Terulang Jika Diingat akan Diraih Tiga Karunia.

11 November 2024
The Rufidz Indonesia

Rumah Tahfidz Islamic Character Building

The Rufidz Indonesia adalah yayasan yang bergerak di bidang dakwah, sosial dan pendidikan islam untuk jenjang anak anak.

© 2023 Therufidz.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
No Result
View All Result
  • TENTANG KAMI
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Program
    • Struktur Organisasi
    • Peserta Didik
    • Alamat
  • PENDIDIKAN
    • Landasan
    • Kepengasuhan
    • Metode Pengajaran
    • Usia Dini
    • KPM-Pro
    • Kelas Masyarakat
    • Beasiswa
  • TA’AWUN

© 2023 Therufidz.com