Sebagian kaum muslimin barangkali ada yang penasaran, apakah benar surat Asy-Syu’ara’dapat disebut sebagai surat musik? Berikut ini ada beberapa huruf berkaitan dengan hal tersebut. Meskipun ringkas, semoga dapat menambah pemahaman kita tentang surat-surat Al-Qur’an.
- Penamaan Surat antara ijtihadiyyah dan tauqifiyyah
Dalam kitab Dirasat Fi ‘Ulumil Qur’anil Karim (hlm. 117), Dr. Fahd Ar-Rumi menjelaskan bahwa telah terjadi kontroversi di kalangan para ulama tentang sumber penamaan surat-surat Al-Qur’an.
- Ada yang mengatakan ijtihadiyyah (ada kesempatan berijtihad bagi seorang mujtahid untuk memberi nama sebuah surat dengan nama tertentu). Pendapat ini telah ditetapkan oleh Az-Zarkasyi sebagai pendapat yang jauh dari kebenaran dalam Al-Burhan (I/270).
- Ada yang mengatakan tauqifiyyah (nama-nama surat haru berdasarkan dalil dan tidak diperkenankan berijtihad dalam menentukannya).
Setelah menyebutkan dua pendapat ini, Dr. Ar-Rumi menetapkan bahwa pendapat yang rajih adalah pendapat yang kedua, yaitu harus berdasarkan dalil. Imam As-Suyuti berkata dalam Al-Itqan Fi ‘Ulumil Qur’an (I/52):
وقد ثبت جميع أسماء السور بالتوقيف من الأحاديث والآثار.
“Sungguh telah tetap semua nama surat-surat dengan tauqif dari hadits-hadits dan atsar-atsar”. Dengan ini, maka terlihat bahwa pendapat yang lebih kuat adalah bahwa dalam menamai surat-surat dalam Al-Qur’an hendaknya berdasarkan dalil-dalil dan atsar-atsar yang kuat.
- Nama Surat Asy-Syu’ara’
Para ahli tafsir telah menyebutkan sejumlah nama untuk surat yang menempati urutan ke-26 dalam Al-Qur’an ini. Di antara nama-nama tersebut adalah
- Asy-Syu’ara’. (الشعراء)
Dalam At-Tahrir wat Tanwir (XIX/89), Ibnu ‘Asyur mengatakan
اشتهرت عند السلف بسورة الشعراء، لأنها تفردت من بين سور القرآن بذكر كلمة الشعراء. وكذلك جاءت تسميتها في كتب السنة.
“(Surat ini) dikenal di kalangan para salaf dengan surat Asy-Syu’ara’, karena ia menyendiri di antara surat-surat al-Qur’an dengan penyebutan asy-Syu’ara’ (para penyair). Demikianlah datang penamaan ini dalam kitab-kitab hadits”.
- Al-Jami’ah. (الجامعة)
Dalam Al-Itqan Fi ‘Ulumil Qur’an (I/123), As-Suyuti berkata,
وقع في تفسير الإمام مالك تسميتها بسورة الجامعة.
“Telah ada dalam tafsir Imam Malik penamaan surat ini dengan surat Al-Jami’ah”.
Nama Al-Jami’ah ini telah disebutkan pula oleh Ibnu ‘Asyur dalam At-Tahrir (XIX/89) dengan mengatakan,
وفي أحكام ابن العربي أنها تسمى أيضا الجامعة، ونسبه ابن كثير والسيوطي في الإتقان إلى تفسير مبالك المروي عنه.
“Dalam Ahkamul Qur’an karya Ibnul ‘Arabi surat ini disebut pula Al-Jami’ah. Ibnu Katsir dan As-Suyuthi dalam Al-Itqan menisbatkannya kepada tafsir Malik yang diriwayatkan dari beliau”. Setelah menyebutkan nukilan ini, Ibnu ‘Asyur menjelaskan bahwa alasan penamaan dengan nama ini belum begitu jelas, kemungkinannya adalah bahwa surat ini adalah surat pertama yang mengumpulkan pera Rasul yang membawa syariat-syariat yang dikenal sampai diutusnya Rasulullah Muhammad – Shallallahu ‘alaihi wasallam -.
- Surat Tha Siin Miim Asy-Syu’ara’ (طسم الشعراء).
Dalam Al-Bithaqaat (hlm. 26), Dr. Yasir bin Isma’il Radhi menjelaskan bahwa ada nama lain dari surat ini yaitu Tha Siin Miim Asy-Syu’ara’. Ini terambil dari permulaan surat ini yang terdapat huruf muqaththa’ah.
Demikianlah di antara nama-nama yang telah disebutkan oleh para ulama dan peneliti untuk surat ini. Dari sini diketahui bahwa nama surat ini yang terkenal ada tiga, yaitu Asy-Syu’ara’ dan Al-Jami’ah, serta Tha Sin Mim Asy-Syu’ara’. Tidak ditemukan adanya nama yang berarti musik atau nama yang mengisyaratkan kepada musik.
- Semua surat adalah Muannats
Dalam kitab Al-Mudzakkar wal Muannats (II/12), Imam Al-Anbari mengatakan,
اعلم أن أسماء السور كلها مؤنثة
“Ketahuilah bahwa nama-nama surat seluruhnya adalah muannats”. Kemudian beliau memberikan contoh:
- هذه يونس : Ini adalah Yunun
- هذه لقمان والأعراف وآل عمران وأتقنتها : Ini adalah Luqman, Al-A’raf dan Ali Imran ini aku mutqin di dalamnya.
Dari penjelasan Imam Al-Anbari ini diketahui bahwa ketika seseorang menyebutkan surat Asy-Syu’ara’, maka tidak dengan kata هؤلاء tetapi dengan kata هذه .
Kesimpulan dari pembahasan ringkas ini adalah bahwa belum ditemukan adanya kaum salaf yang memberi nama surat ini dengan surat musik. Terlebih lagi bahwa musik adalah termasuk perkara yang sudah datang celaannya dalam Al-Qur’anul dan hadits-hadits Nabi – Shallallahu ‘alaihi wasallam. Semoga Allah melindungi kita dari memberi nama-nama surat-surat yang ada dalam kitab-Nya yang mulia dengan nama-nama yang bertentangan dengan syariat yang telah diturunkan-Nya.