Berkaitan dengan bulan Rajab, tidak sedikit dari kaum muslimin bertanya-tanya. Di antara pertanyaannya adalah apa makna Rajab? Apa keutamaannya? Apa ada doa khusus berkaitan dengan bulan ini? Berikut ini akan disampaikan uraian ringkas seputar bulan rajab dalam bentuk tanya jawab. Semoga bermanfaat.
- Apa artinya Rajab?
Dalam Al-Mu’jamul Wasith (I/329) dijelaskan bahwa
رَجَّبَ اْلإِنْسَانُ غَيْرَهُ : عَظَّمَهُ.
“Seseorang mentarjib orang lain artinya adalah mengagungkannya”. Ini menunjukkan bahwa kata Rajab terambil dari kata Tarjib yang artinya adalan ta’dhim (pengagungan). Hal itu karena orang-orang jahiliyah dahulu mengagungkan bulan ini dan tidak membolehkan terjadinya peperangan di dalamnya.
- Apa sebutan untuk bulan Rajab?
Bulan Rajab dahulu memiliki banyak nama sebagaimana disebutkan oleh Imam Ibnu Rajab dalam Lathaiful Ma’arif (hlm. 163 –Darul Hadits), antara lain
- Al-Asham yang artinya adalah Rajab yang tuli. Hal itu karena pada bulan ini tidak terdengar suara senjata dan gerakan peperangan, seperti orang tuli yang tidak dapat mendengar suara.
- Munshilul Asinnah. Dalam Mu’jam Maqayisil Lughah (V/433), Imam Ibnu Faris mengatakan,
رَجَبٌ، كَانَ يُسَمَّى مُنْصِلَ الْأَسِنَّةِ، لِأَنَّهُمْ كَانُوا لَا يُحَارِبُونَ فِيهِ
“Rajab dahulu disebut Munshilul Asinnah, karena mereka tidak berperang di dalamnya”. Munshilul Asinnah artinya adalah bulan yang mengeluarkan tombak dan anak panah dari tempatnya. Hal itu karena mereka apabila telah masuk bulan Rajab mencabut mata tombak dan bagian yang tajam dari anak panah sebagai bentuk penghentian peperangan dan pengagungan bulan ini.
- Apa keutamaan bulan Rajab ini?
Bulan ini memiliki sejumlah keutamaan, di antaranya:
- Termasuk bulan haram. Allah telah berfirman dalam surat At-Taubah ayat 36,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّماواتِ وَالْأَرْضَ مِنْها أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
“Sesungguhnya jumlah bulna menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram”.
- Adanya larangan secara khusus berbuat kedhaliman pada bulan ini. Allah berfirman tentang bulan-bulan haram ini dalam surat At-Taubah ayat 36,
فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“Maka janganlah kalian mendhalimi diri-diri kalian pada bulan itu”.
- Kedhaliman pada bulan ini lebih besar dosanya. Dalam Tafsirul Qur’anil Adhim (IV/148-tahqiq Muhammad Salamah), dinukilkan bahwa Qatadah – Rahimahullah – mengatakan,
إِنَّ الظُّلْمَ فِي الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ أَعْظَمُ خَطِيئَةً وَوِزْرًا مِنَ الظُّلْمِ فِيمَا سِوَاهَا، وَإِنْ كَانَ الظُّلْمُ عَلَى كُلِّ حَالٍ عَظِيمًا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُعَظِّمُ مِنْ أَمْرِهِ مَا يَشَاءُ
“Sesungguhnya kedhaliman pada bulan-bulan haram lebih besar dosanyadaripada kedhaliman pada bulan yanglain, meskipun kedhaliman itu besar dosanya dalam setiap keadaan, akan tetapi Allah mengagungkan urusan-Nya sesuai kehendak-Nya”.
- Apakah ada doa khusus untuk dibaca pada bulan ini?
Dalam kitab Al-Adzkar Min Kalam Sayyidil Abrar (hlm. 319 – Darul Minhaj), Imam Nawawi telah menyebutkan sebuah doa yang khusus berkaitan dengan ini, akan tetapi beliau sendiri menjelaskan bahwa haditsnya lemah, yaitu
اللَّهُمَّ بارِكْ لَنا في رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنا رَمَضَانَ
“Ya Allah, berkahilah untuk kami bulan Rajab dan Sya’ban dan jadikanlah kami mendapati bulan Ramadhan”. Dengan demikian mengingat hadits ini lemah, maka tidak dapat diamalkan.
- Apakah disyariatkan puasa khusus atau shalat khusus pada bulan ini?
Dalam Al-Manarul Munif Fish Shahihi Wadh-Dha’if (hlm. 84- Atha-atul ‘Ilm), Imam Ibnul Qayyim berkata,
وَكُلُّ حَدِيْثٍ فِيْ ذِكْرِ صَوْمِ رَجَب، وَصَلاَةِ بَعْضِ اللَّيَالِيْ فِيْهِ، فَهُوَ كَذِبٌ مُفْتَرًى
“Setiap hadits yang menyebutkan puasa rajab dan shalat pada sebagian malamnya adalah dusta dan diada-adakan”.
Demikianlah sekelumit uraian berkaitan dengan bulan ini. Semoga Allah memudahkan kita menjalan amalan-amalan yang disyariatkan dan menjauhkan diri dari amalan-amalan yang tidak ada tuntunannya. Amin.