Generasi salaf terdahulu adalah orang-orang yang sangat perhatian kepada kitab. Salah satunya adalah bahwa mereka sangat senang menelaah kitab-kitab para ulama. Salah satunya adalah apa yang dilakukan oleh Imam Ibnul Mubarak – Rahimahullah -.
Dalam Siyar A’lam Nubala’ (VIII/382), Imam Dzahabi (w. 748 H) – Rahimahullah – membawakan sebuah riwayat dari Nu’aim bin Hammad – Rahimahullah – bahwa beliau berkata,
كَانَ ابْنُ الْمُبَارَكِ يُكْثِرُ الْجُلُوْسَ فِي بَيْتِهِ.
فَقِيْلَ لَهُ: أَلَا تَسْتَوْحِشُ؟
فَقَالَ: كَيْفَ أَسْتَوْحِشُ وَأَنَا مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَأَصْحَابِهِ
“Dahulu Ibnul Mubarak banyak duduk di rumahnya.
Lalu ada orang bertanya kepadanya, “Tidakkah engkau merasa kesepian?”.
Beliau menjawab, “Bagaimana aku merasa kesepian, sedangkan aku sedangkan aku bersama Nabi – Shallallahu ‘alaihi wasalam – dan para sahabatnya?”.
Demikianlah beliau merasakan kenikmatan dalam mempelajari hadits-hadits nabi. Beliau tidak merasakan kesepian ketika menelaah kitab-kitab tersebut. Tatkala beliau membacanya, maka beliau merasa sedang ditemani oleh Nabi – Shallallahu ‘alaihi wasallam -. Selain itu beliau juga merasa sedang disertai oleh para sahabat, karena setiap hadits ada penyebutan nama-nama sahabat yang meriwayatkannya dari Nabi – Shallallahu ‘alaihi wasallam -. Ini adalah kenikmatan dan kelezatan yang tidak ada tandingannya. Dalam Majmu’ Fatawa (XIV/162), Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata,
وَلَا رَيْبَ أَنَّ لَذَّةَ الْعِلْمِ أَعْظَمُ اللَّذَّاتِ
“Tidak diragukan lagi bahwa lezatnya ilmu adalah kelezatan yang paling agung”. Oleh karena itu, tidak heran apabila wahyu yang pertama kali turun dari Allah ta’ala adalah perintah untuk membaca. Allah berfirman dalam surat Al-‘Alaq ayat 1,
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ
“Bacalah dengan nama Rabbmu yang telah menciptakan”.
Telah turun wahyu tentang perintah membaca sebelum turun ayat tentang shalat, puasa, haji dan amalan-amalan lain. Demikianlah di antara keagungan membaca. Semoga Allah memberikan kepada kita taufiq untuk dapat memiliki kecintaan untuk menelaah kitab-kitab para ulama yang merupakan rujukan kaum muslimin dalam menghamba kepada Allah. Amin.