Assalamu’alaikum Ustadz, sekiranya berkenan mohon dituliskan doa berlindung dari kesyirikan dan artinya. Terima kasih, ustadz.
(…. – …. ) namanya ada di rekaman saat-saat terakhir sebelum majlis rabu kemarin ditutup.
Jawaban
Bismillah wash-shalatu wassalamu ‘ala Rasulillah. Wa Ba’d.
Lafal doa yang datang dari Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasllam – agar kita terhindar dari kesyirikan adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا أَعْلَمُ
Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dalam keadaan aku mengetahui dan aku memohon ampunan-Mu terhadap apa yang tidak aku ketahui.
Lafal ini berdasarkan sebuah riwayat dari Ma’qil bin Yasar ia berkata, “Aku pernah pergi bersama Abu Bakar Ash-Shiddiq – Radhiyallahu ‘anhu – menuju Nabi – Shallallahu ‘alaihi wasallam -, lalu beliau bersabda,
يَا أَبَا بَكْرٍ لَلشِّرْكُ فِيكُمْ أَخْفَى مِنْ دَبِيبِ النَّمْلِ
“Wahai Abu Bakar! Sungguh kesyirikan di tengah-tengah kalian lebih tersembunyi daripada langkah-langkah kaki semut”.
Lalu Abu Bakar menjawab;
وَهَلِ الشِّرْكُ إِلَّا مَنْ جَعَلَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخر؟
“Bukankah kesyirikan itu hanyalah orang yang menjadikan sesembahan lain bersamaan dengan menyembah Allah?”
Lalu Nabi – Shallallahu ‘alaihi wasallam – bersabda,
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَلشِّرْكُ أَخْفَى مِنْ دَبِيبِ النَّمْلِ، أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى شَيْءٍ إِذَا قُلْتَهُ ذَهَبَ عَنْكَ قَلِيلُهُ وَكَثِيرُهُ؟
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kesyirikan itu lebih tersembunyi daripada langkah-langkah kaki semut. Maukah kalian aku tunjukkan kepada sesuatu apabila engkau membacanya, maka akan lenyap darimu kesyirikan yang sedikit dan yang banyak?”
Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
قُلِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا أَعْلَمُ
Katakanlah, “Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dalam keadaan aku mengetahui dan aku memohon ampunan-Mu terhadap apa yang tidak aku ketahui”.
(HR. Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad (no. 716) dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Adabil Mufrad, (no. 551), hlm. 265-266).
Dalam hadits ini terdapat berbagai pelajaran yang sangat berharga bagi kaum muslimin, di antaranya adalah berikut ini sebagaimana dalam Syarh Shahih Al-Adabul Mufrad (III/394-396), karya Syaikh Husain bin ‘Audah Al-‘Awayisyah dan Rasyyul Barad Syarh Al-Adabul Mufrad (hlm. 398) oleh Syaikh Muhammad Luqman As-Salafi;
- Hadits ini menunjukkan kasih sayang Nabi – Shallallahu ‘alaihi wasallam terhadap ummatnya di mana beliau menjelaskan penyakit yang ada dalam ummat (syirik) dan pengobatannya (doa).
- Di antara bentuk kesyirikan ada yang sangat tersembunyi dan tidak nampak jelas.
- Sebagian masalah yang besar bisa saja tidak diketahui oleh ulama kibar.
- Seseorang yang memiliki kemuliaan ada kemungkinan terjatuh dalam kesyirikan tanpa disadari.
- Disyariatkan berhati-hati dari segala bentuk kesyirikan.
- Disyariatkan memohon ampunan untuk dosa-dosa yang dilakukan oleh seorang hamba karena tidak mengetahui.
Demikianlah sebagian dari kandungan doa yang sangat penting ini. Mudah-mudahan kita diberikan taufiq untuk banyak membacanya dan merenungkan kandungannya. Semoga Allah ta’ala menjaga dan melindungi kita semua dari kesyirikan yang nampak dan yang tidak nampak. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.