Apakah anda ingin mendapatkan pahala shalat sunnah yang berlipat-lipat sampai 25 (dua puluh lima) kali? Berikut ini salah satu tipsnya.
Dalam Shahihul Jami’is Shaghir (no. 3821), terdapat sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam musnadnya dari hadits Shuhaib – Radhiyallahu ‘anhu -, Rasulullah – Shallallahu ‘alaihi wasallam – bersabda,
صَلَاةُ الرَّجُلِ تَطَوُّعًا حَيْثُ لاَ يَرَاهُ النَّاسُ تَعْدِلُ صَلَاتَهُ عَلَى أَعْيُنِ النَّاسِ خَمْسًا وَعِشْرِيْنَ
“Shalat sunnah yang dilakukan seseorang di mana tidak ada manusia yang melihatnya sebanding dengan shalatnya di hadapan orang lain sebanyak 25 (dua puluh lima)”.
Imam Al-Munawi dalam Faidhul Qadir Syar Al-Jami’ish Shaghir (IV/220) menjelaskan sebab keutamaan tersebut. Beliau berkata,
لِأَنَّ النَّفْلَ شُرِعَ لِلتَّقَرُّبِ إِلَى اللَّهِ إِخْلَاصًا لِوَجْهِهِ فَكُلَّمَا كَانَ أَخْفَى كَانَ أَبْعَدَ عَنِ الرِّيَاءِ وَنَظَرِ الْخَلْقِ وَأَمَّا الْفَرَائِضُ فَشُرِعَتْ لِإِشَادَةِ الدِّيْنِ وَإِظْهَارِ شِعَارِهِ فَهِيَ جَدِيْرَةٌ بِأَنْ تُقَامَ عَلَى رُؤُوْسِ اْلأَشْهَادِ
“(Hal itu) karena shalat sunnah disyariatkan untuk bertaqarrub kepada Allah dengan ikhlash untuk wajah-Nya. Setiap kali (amal tersebut) lebih tersembunyi, maka ia akan lebih jauh dari riya’ dan penglihatan manusia. Adapun shalat wajib, maka disyariatkan untuk meninggikan agama dan memperlihatkan syiar-syiarnya, maka ia pantas ditegakkan di hadapan banyak orang”.
Dalam Qawa’idul Ahkam (I/214-215), Imam Al-Izz bin Abdussalam menjelaskan bahwa amalan-amalan ketaatan ada tiga macam;
- Amalan yang disyariatkan untuk diperlihatkan, seperti adzan, iqamat, amar ma’ruf nahi mungkar.
- Amalan yang jika dilakukan sembunyi-sembunyi lebih baik, seperti membaca secara sirr bacaan shalat pada shalat malam.
- Amalan yang terkadang disembunyikan, terkadang diperlihatkan, seperti bersedekah. Jika seseorang merasa takut terjatuh dalam riya’, maka ia lebih baik menyembunyikannya. Jika merasa aman dari riya’, maka ada dua keadaan,
- Jika tidak termasuk orang yang diikuti, maka lebih baik menyembunyikannya.
- Jika ia termasuk orang yang diikuti, maka lebih baik memperlihatkannya.
Semoga kita dapat memilih amalan yang paling sesuai dengan kondisi kita masing-masing. Dengan demikian, sebagai sesama hamba dapat saling menghargai di antara kita dengan amalan yang berbeda-beda, tidak saling merendahkan, tidak saling menghina dan memperolok-olok.