Setiap orang tua tentu menginginkan putra-putrinya menjadi shalih dan shalihah. Tidak ada satupun yang menginginkan sebaliknya. Apakah perbuatan orang tua dapat berpengaruh kepada keshalihan anak?
Dalam Iqadhul Himam (hlm. 286), Syaikh Salim Al-Hilali menyebutkan bahwa Sa’id bin Musayyib – rahimahullah – telah berkata kepada putranya,
لَأَزِيْدَنَّ فِيْ صَلَاتِيْ مِنْ أَجْلِكَ، رَجَاءَ أَنْ أُحْفَظَ فِيْكَ
“Sungguh, aku akan benar-benarmenambah dalam shalatku untuk (kebaikan)mu, dengan harapan aku akan dijaga untuk (keshalihan)mu”. Kemudian beliau membaca ayat ini,
وَكَانَ أَبُوْهُمَا صَالِحًا
“Ayah keduanya adalah orang yang shalih”. (QS. Al-Kahfi : 82).
Dalam atsar ini salah seorang tabi’in yang bernama Sa’id bin Musayyib – Rahimahullah – memperbanyak dalam shalat-shalat sunnah beliau demi untuk kebaikan putranya. Hal itu karena amal shalih akan membuahkan penjagaan dari Allah ta’ala untuk seorang hamba.
- Ibrah dari Kisah Nabi Musa dan Khidhir.
Tatkala Nabi Musa dan Khidhir berjalan bersama, maka Khidhir menjelaskan tentang dinding yang ditegakkannya dengan mengatakan dalam surat Al-Kahfi ayat 82,
وَأَمَّا الْجِدارُ فَكانَ لِغُلامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكانَ تَحْتَهُ كَنْزٌ لَهُما وَكانَ أَبُوهُما صالِحاً فَأَرادَ رَبُّكَ أَنْ يَبْلُغا أَشُدَّهُما وَيَسْتَخْرِجا كَنزَهُما رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ
“Dan adapun dinding rumah itu adalah milik dua anak yatim di kota itu, yang di bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua, dan ayahnya seorang yang shalih. Maka Tuhanmu menghendaki agar keduanya sampai dewasa dan keduanya mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu”
Imam Al-Baghawi dalam Ma’alimut Tanzil (V/196-Dar Thaibah) menjelaskan bahwa ayahnya adalah orang yang bertakwa, maka ia mendapatkan penjagaan disebabkan oleh kesalihan orang tuanya. Ada pula yang mengatakan bahwa antara anak itu dengan orang tua yang shalih itu ada jarah tujuh ayah, artinya bahwa ia adalah kakeknya yang ketujuh.
- Bentuk penjagaan Allah
Imam Ibnu Rajab dalam kitabnya Jami’ul ‘Ulum wal Hikam (II/556-667 – tahqiq Muhammad Al-Ahmadi) bahwa salah satu dari bentuk penjagaan paling mulia dari Allah kepada hamba-Nya adalah :
- Dijaga agamanya agar selalu dalam keadaan baik
- Dijaga keimanannya.
- Dijaga dari syubhat-syubhat yang menyesatkan.
- Dijaga dari syahwat yang diharamkan.
- Dijaga agamanya ketika wafat sehingga meninggal di atas keimanan.
Demikianlah, hendaknya kita sebagai orang tua berusaha untuk terus-menerus berusaha memperbaiki diri di hadapan Allah – ta’ala -. Dengan itu, maka manfaatnya kembali kepada diri orang tua sendiri dan juga kembali kepada keshalihan anak. Semoga Allah selalu memberikan kita taufiq untuk istiqamah di jalan-Nya. Amin.