Ketika anak mulai bicara, biasanya apa yang diajarkan kepada anak? Kebanyakan dari kita barangkali mentalqin anak kita agar bisa mengucapkan, “Mama”, “Papa”. Apakah ini permulaan talqin yang tepat? Berikut ini uraian ringkasnya.
Anak adalah tanggung jawab orang tuanya. Orang tua akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah tentang anak yang telah dikaruniakan kepadanya. Nabi – Shallallahu ‘alaihi wasallam – bersabda,
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ.
“Masing-masing kalian adalah pemimpin, dan masing-masing kalian akan ditanya tentang apa yang dipimpinnya”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Perkara pertama yang hendaknya diajarkan kepada anak ketika sudah mulai bicara adalah mengucapkan kalimat tauhid. Dalam kitab Tuhfatul Maudud Bi Ahkamil Maulud (hlm. 339 – Atha-atul ‘Ilm) Imam IBnul Qayyim berkata,
فَإِذَا كَانَ وَقْتُ نُطْقِهِمْ فَلْيُلَقَّنُوْا: «لَا ِإلَهَ ِإلَّا اللَّهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللَّهِ»، وَلْيَكُنْ أَوَّلُ مَا يَقْرَعُ مَسَامِعَهُمْ مَعْرِفَةَ اللَّهِ سُبْحَانَهُ
“Apabila telah tiba waktu mereka berbicara, maka talqinlah, Laa ilaaha Illallah, muhammadurrasulullah”. Hendaknya perkara pertama yang masuk di pendengaran mereka adalah mengenal Allah ta’ala”.
Talqin yang pertama ini telah diamalkan oleh generasi salaf yang mulia. Sejumlah atsar dari mereka menunjukkan hal tersebut. Di antaranya adalah sebagai berikut,
- Ali bin Husain – rahimahullah –
Imam Ibnu Abi Syaibah telah meriwayatkan dalam Al-Mushannaf (III/266- tahqiq Asy-Syitsri), no. 3536, sebuah atsar dari Ali bin Husain – Rahimahullah -,
كَانَ عَلِيُّ بْنُ الْحُسَيْنِ يُعَلِّمُ وَلَدَهُ يَقُوْلُ: قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ وَكَفَرْتُ بِالطَّاغُوْتِ
Dahulu Ali bin Husain mengajari anaknya agar mengatakan, “Aku beriman kepada ALah dan aku ingkar kepada thaghut”.
- Ibrahim At-Taimi – rahimahullah -, seorang tabi’in
Dalam Al-Mushannaf (III/267-tahqiq Asy-Syitsri), No. 3537 karya Ibnu Abi Syaibah, terdapat sebuah riwayat yang shahih dari
عَنْ إِبْرَاهِيْمَ التَّيْمِيِّ قَالَ: كَانُوْا يَسْتَحِبُّوْنَ أَنْ يُلَقِّنُوا الصَّبِيَّ، وَيُعْرِبَ أَوَّلَ مَا يَتَكَلّمُ يَقُوْلُ: لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، سَبْعَ مَرَّاتٍ، فَيَكُوْنُ ذَلِكَ أَوَّلَ شَيْءٍ يَتَكَلَّمُ بِهِ
Dari Ibrahim At-Taimi, ia berkata, “Dahulu mereka menyukai talqin anak dan menjelaskan dengan harakatnya perkataan pertama yaitu la ilaaha illallah sebanyak tujuh kali, agar menjadi perkataan pertama yang diucapkan anak itu”.
Demikianlah fondasi pertama yang ditanamkan kepada sang anak. Kalimat tauhid yang menjadi kunci kebahagiaan dunia, alam kubur dan akhirat. Semoga Allah memberikan taufiq kepada para orang tua agar memperhatikan masalah tauhid kepada anak-anaknya sehingga kelak akan menjadi penduduk surga-Nya. Amin.