Pernahkah terlintas dalam benak Anda: “Mengapa bulan ini disebut Ramadhan?”
Ada beberapa pendapat yang menjelaskan tentang sebabnya. Salah satunya adalah
إِنَّمَا سُمِّيَ رَمَضَانَ لِأَنَّهُ يَرْمُضُ الذُّنُوْبَ أَيْ يُحْرِقُهَا بِالْأَعْمَالِ الصَّالِحَاتِ
“Sesungguhnya disebut Ramadhan hanyalah karena membakar dosa-dosa dengan amal-amal yang shalih” (Al-Jaami’ Li Ahkamil Qur’an, II/291).
Bulan ini adalah merupakan kesempatan bagi kita untuk meraih penghapusan dosa. Ini dapat diraih ketika seseorang melakukan kebaikan di bulan ramadhan dengan dasar keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah disertai dengan mengikuti tuntunan Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam –
Puasa mendatangkan ampunan sebagaimana hadits berikut:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa berpuasa di bulan ramadhan dengan keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka ia diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari dan Muslim).
Shalat malam di bulan ramadhan, mendatangkan ampunan. Nabi – shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa shalat malam di bulan ramadhan dengan keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka ia diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari dan Muslim).
Shalat malam di malam lailatul qadar juga mendatangkan ampunan.
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa shalat malam saat lailatul qadar dengan keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka ia diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari dan Muslim).
Semua amal kebaikan yang dilakukan dengan ikhlash dan mutaba’ah dapat menjadi penghapus dosa dan keburukan. Allah berfirman:
إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ.
Sesungguhnya kebaikan-kebaikan itu akan menghapuskan keburukan-keburukan” (QS. Hud: (114)
Ibnu Katsir berkata:
إِنَّ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ يُكَفِّرُ الذُّنُوبَ السَّالِفَةَ
Sesungguhnya mengerjakan kebaikan-kebaikan dapat menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu. (Tafsirul Qur’anil Adhim, IV/355).
Apakah kita orang yang tidak butuh kepada ampunan? Tentu sangat butuh.
Mengapa? Karena peluang dosa terbuka melalui anggota badan kita. Oleh karena itu, Nabi mengajarkan kita agar memohon perlindungan dari keburukan anggota badan kita sendiri. Dari Syakl bin Humaid – radhiyallahu ‘anhu -, ia berkata, “Wahai Rasulullah, ajarilah aku sebuah doa” Beliau besabda, “Katakanlah:
اللَّهُمَّ إنِّي أعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِي، وَمِنْ شَرِّ بَصَرِي، وَمِنْ شَرِّ لِسَانِي، وَمِنْ شَرِّ قَلْبِي، وَمِنْ شَرِّ مَنِيِّي
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan pendengaranku, keburukan penglihatanku, keburukan lisanku, keburukan hatiku, keburukan maniku”. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud, no. 1387).
Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita melalui amalan di bulan ini. Amin.